Tuesday, February 11, 2020

Lebih Baik Lindungi 267 Juta Orang Indonesia

600 WNI pergi ke Suriah masuk dengan organisasi teroris ISIS. Mereka perang buat membangun negara versus mereka. Sesudah ISIS kalah, 600-an WNI anggota teroris itu sekarang terkatung-katung. Pemerintah tegas menampik memulangkan mereka sebab 600-an WNI itu masuk dengan anggota teroris internasional.



Oleh karenanya, Prof Hikmahanto Juwana menghargai langkah pemerintah tidak untuk memulangkan 600-an WNI penganut bekas ISIS. Karena, lebih baik membuat perlindungan 267 juta nyawa rakyat Indonesia dibanding memulangkan 600-an penganut teroris.

Baca Juga : Biaya Kuliah UNY

"Ketetapan ini pantas dikasih animo yang tinggi. Pemerintah sudah memutuskan membuat perlindungan rakyat yang makin banyak dibanding 600-an orang," kata Hikmahanto pada wartawan, Rabu (12/2/2020).

Guru besar Kampus Indonesia mengatakan pemerintah sudah sukses menahan kecemasan beberapa orang di Indonesia berkaitan timbulnya wawasan memulangkan sisa ISIS asal Indonesia. Disamping itu, tidak ada urgensi buat pemerintah untuk memulangkan sisa ISIS asal Indonesia.

"Sebab mereka bukan masyarakat negara Indonesia. Ditambah lagi mereka telah lakukan kejahatan di luar batas kemanusiaan," cetus profesor di bagian hukum internasional itu.

Kenyataannya, di dunia internasional tidak ada tekanan dari PBB. Organisasi dunia itu tidak minta negara memulangkan masyarakatnya yang turut berperang jadi teroris dengan masuk jadi ISIS.
"Ini tidak sama jika pemerintah mendapatkan tekanan dari PBB, Suriah atau Irak untuk mengatasi bekas masyarakat mereka yang terhimpun dalam ISIS," pungkas Hikmahanto.

Baca Juga : Universitas Negeri Yogyakarta

Awalnya, Menko Polhukan Mahfud Md mengatakan pemerintah tidak memulangkan WNI yang terjebak jaringan teroris. Pemerintah tidak mau mereka jadi 'virus' buat masyarakat Indonesia.

"Ketetapan rapat barusan pemerintah serta negara harus memberikan perasaan aman dari teroris serta virus-virus baru, pada 267 juta rakyat Indonesia sebab jika FTF (foreign terrorist fighter) pulang itu dapat jadi virus baru yang membuat rakyat yang 267 juta merasakan tidak aman," tutur Mahfud Md.

No comments:

Post a Comment