Wednesday, October 2, 2019

Simakrama dengan Rektor, Gubernur Bali Apresiasi #BaliTidak Diam Tertib

Gubernur Bali Wayan Koster mengemukakan apresiasinya pada beberapa mahasiswa-mahasiswa di Bali yang ikuti tindakan #BaliTidakDiam dengan teratur. Koster suka tindakan di Bali berjalan aman.

"Saya mengucapkan terima kasih tempo hari adik-adik telah mengemukakan aspirasinya ke DPRD, ke Bajra Sandhi Renon, yang saya turuti berjalan secara baik. Namanya ramai-ramai dikit ya tidak apa-apalah, terima kasih adik-adik telah mengemukakan aspirasinya waktu itu," kata Koster waktu simakrama (diskusi) dengan beberapa rektor serta BEM Perguruan Tinggi Nasional-Perguruan Tinggi Swasta se-Bali, di Jayasabha, Denpasar, Bali, Rabu (2/10/2019).



Koster mengemukakan keinginan maafnya sebab tidak dapat menjumpai beberapa mahasiswa yang mengemukakan aspirasinya. Walau demikian diakuinya telah tangkap inspirasi beberapa mahasiswa dalam tindakan #BaliTidakDiam itu.

Baca Juga : Biaya Kuliah

"Saya mengharap ke depan apa yang dikatakan adik-adik mahasiswa di bali ini jadi tips bersama dengan dalam jalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara di Bali atau dalam kerangka nasional. Saya tidak alergi sebab saya sudah pernah bergulat di dunia kemahasiswaan, saya suka tetapi apa pun yang digerakkan supaya patuhi koridor hukum, kesantunan, kebutuhan publik," tutur Koster.

Ia juga mengemukakan rasa syukurnya sebab tindakan di Bali tidak seperti di wilayah lain yang selesai kacau.

"Astungkara tempo hari tidak kronis seperti di wilayah yang lain. Terima kasih ya adik-adik," katanya.

ksi #BaliTidakDiam diadakan 2x yakni pada Selasa (24/9) serta Senin (30/9). Pada tindakan paling akhir massa didapati Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama serta mengemukakan tujuh tuntutannya. Tuntutan itu gagasannya akan diantar ke DPR RI di Senayan.

Massa mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Bali kembali mengadakan tindakan #BaliTidakDiam di Lapangan Renon, Denpasar, Bali. Tidak cuma mahasiswa, beberapa pelajar SMA kelihatan ikuti tindakan.

Pengamatan di parkir timur Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Senin (30/9/2019), beberapa pelajar mulai banyak yang datang semenjak jam 13.00 Wita. Massa pelajar lalu masuk dengan rombongan mahasiswa yang telah siap-siap.

Seputar jam 14.00 Wita mereka mulai membentangkan banner hitam panjang bertulisan 'Reformasi Dikorupsi'. Sesudah rapatkan barisan, massa mulai lakukan long march ke arah kantor DPRD Bali.

Sepanjang tindakan, orator mengatakan tuntutan mereka. Mereka tuntut RUU Penghilangan Kekerasan Seksual (PKS) selekasnya disahkan sampai hentikan kriminalisasi jurnalis.

Satu diantara pelajar SMK peserta tindakan, Rizky, akui ikuti tindakan sebab terdorong sesudah lihat upload di sosial media.

Artikel Terkait : Akreditasi Jurusan

"Saya lihat di Instagram terus kesini bersama rekan-rekan. Turut tindakan sebab UU-nya tidak jelas, masak ayam masuk pekarangan didenda Rp 10 juta," papar pelajar kelas XI itu.

Beberapa polisi sempat juga memberi setangkai mawar merah pada massa tindakan. Diluar itu, beberapa pelajar SMA kelihatan mencium tangan polwan yang bagikan bunga.

Sekarang massa tindakan telah datang di gedung DPRD Bali. Mereka diterima di Wantilan DPRD Bali.