Friday, April 5, 2019

Uganda Perluas Pencarian Turis AS yang Diculik

Pihak berkuasa Uganda meneruskan penelusuran turis Amerika Serikat (AS), Kimberly Sue Endicott, serta pemandunya. Kedua-duanya disangka diculik di taman nasional sangat popular di negara itu oleh beberapa orang bersenjata yang menuntut uang tebusan.

Seseorang petugas info publik untuk Kepolisian Uganda menjelaskan polisi sudah memperluas ruang penelusuran di luar Taman Nasional Ratu Elizabeth serta ke distrik barat daya Kanugu serta Rukungiri yang keseluruhan mempunyai populasi lebih dari 1/2 juga. Polisi saat ini yakin beberapa penculik bersenjata tidak di ada di taman margasatwa tapi masih tetap di negara itu.

"Itu penyebabnya kami berjalan lebih jauh dari taman ke daerah lainnya di luar taman serta ke dua distrik tetangga," jelas petugas itu seperti dikutip dari ABC News, Jumat (5/4/2019).

Baca juga : Jurusan di UPI

Pihak berkuasa sudah berusaha untuk memblok titik persimpangan penting ke distrik-distrik paling dekat yang lain dan perbatasan barat negara itu, yang dibagi dengan Republik Demokratik Kongo. Mereka mengharap beberapa penculik terjerat di ruang penelusuran yang diperluas.

Endicott (35) tengah dalam perjalanan malam dengan pasangan lanjut usia Kanada serta pemandu mereka dibagian selatan taman Ishasha di hari Selasa saat mereka disangka disergap oleh empat pria bersenjata tidak diketahui yang berseragam militer waktu senja. Beberapa orang bersenjata itu rupanya meredam grup itu dengan todongan senjata sebelum menyambar kunci-kunci kendaraan safari mereka serta melarikan diri dengan Endicott dan pemandu, yang diidentifikasi menjadi masyarakat negara Kongo Jean-Paul Mirenge Remezo, menurut polisi.

Beberapa wisatawan Kanada dibiarkan serta mengontak manajer kamp yang membawa mereka kembali pada halaman rimba belantara ke tempat yang aman, menurut polisi.

Beberapa penculik memakai satu diantara hp korban untuk minta tebusan USD500 ribu, yang menurut polisi ialah motif dibalik penculikan itu.

Operasi bersama dengan oleh polisi, angkatan bersenjata serta otoritas satwa liar untuk temukan serta selamatkan mereka sudah berjalan semenjak itu.

 Baca juga : Jurusan di UI

 Terdapat di barat daya Uganda, di selama perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, Taman Nasional Ratu Elizabeth salah satu arah wisata sangat popular di negara itu serta tawarkan kemewahan rimba belantara yang elegan. Turis yang berkunjung ke taman terkadang dibarengi oleh penjaga rimba.

"Kami mempunyai pemandu ranger yang umumnya bersenjata dan itu satu diantara fakta kenapa kami mempunyai senjata," kata jubir Otoritas Margasatwa Uganda Bashir Hangi pada NTV Uganda.

"Membuat perlindungan pengunjung kami, tidak cuma pada satwa liar, tapi pula pada pendatang bersenjata ilegal," terangnya.

Pemandu wisata yang diculik kerja untuk Wild Frontiers Uganda, yang sudah menjalankan safari di negara Afrika Timur semenjak 1996, menurut jubir perusahaan, yang mengkonfirmasi jika Endicott salah satu dari tiga tamu pada tamasya Selasa kemarin.

"Grup itu tidak didampingi oleh seseorang ranger bersenjata di taman saat itu serta tidak ada kriteria untuk mengerjakannya," tutur jubir itu.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, sesudah berjumpa dengan presiden Republik Demokratik Kongo yang baru dipilih di Washington, meremehkan pertanyaan dari wartawan di hari Rabu mengenai penculikan itu.

"Kami tahu laporan seseorang masyarakat AS yang diculik di Uganda. Pasukan keamanan menyikapi kejadian itu. Kami menyikapi dengan serius semua intimidasi pada masyarakat AS di luar negeri. Keselamatan serta perlindungan AS masyarakat di luar negeri salah satu prioritas penting kami. Kami tidak mempunyai info selanjutnya untuk di tawarkan sekarang ini," tutur seseorang jubir Departemen Luar Negeri AS.

No comments:

Post a Comment