Friday, February 1, 2019

Tingkat Ketahanan Ekonomi Indonesia, BI Gandeng Perbankan Asing

Bank Indonesia (BI) selalu lakukan beberapa kebijaksanaan yang mempunyai tujuan tingkatkan ketahanan ekonomi dari aspek external saat kuartal IV. Salah satunya langkah yang diambil BI yaitu merajut kerja sama di bagian keuangan dengan perbankan asing.

Baca juga : Jurusan di UNSYIAH

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, BI serta Monetary Authority of Singapore sudah di tandatangani kesepakatan keuangan bilateral dengan nilai sama dengan USD10 miliar berbentuk swap bilateral dalam mata uang lokal dan repo bilateral dalam valuta asing untuk mengawasi kestabilan moneter serta keuangan. “Memperkuat kerja sama moneter serta keuangan dengan otoritas dari beberapa negara ini yang akan kita tinglatkam ," kata Perry di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Bukan sekedar itu, BI pun meneken kerja sama juga dengan perbankan asal China. Diantaranya Bank Sentra China melalui persetujuan bertambahnya nilai “Selain itu, BI serta Bank Sentra Tiongkok (China) sudah mengupdate kesepakatan swap bilateral dalam mata uang lokal Bilateral Currency Swap Arrangement/BCSA)," pungkasnya

Sambung ia, mulai tahun ini BI ikut perbanyak operasi lelang moneter yang ekspans, di mana diantaranya melalui injeksi likuditas lewat swap. “Itu yang kami kerjakan, dengan beberapa cara ini, melalui LPS serta OJK, kita harap efek kenaikan suku bunga referensi ke subung credit, manajemen likuditasnya itu tidak akan sangat tinggi,” pungkasnya.

Baca juga : Jurusan di UNIMAL

Seperti didapati selama tahun 2018, BI sudah menaikan suku bunga referensi atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sekitar enam kali. Selama periode Mei sampai Desember, suku bunga referensi naik 175 bps dari 4,50% jadi 6,00%.

No comments:

Post a Comment