Sunday, November 17, 2019

Cek Darah Sebelum Nikah

Untuk memutuskan mata rantai kelahiran Thalasemia Mayor, Pemerintah Kabupaten Banyumas minta beberapa calon pengantin untuk periksakan darahnya sebelum lakukan pernikahan.

"Nanti pemda akan bekerja bersama dengan KUA untuk mengharuskan pasangan yang akan menikah untuk mengecek darahnya dahulu sebelum menikah," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein waktu acara Jalan Sehat Perduli Thalasemia di Alun-alun Purwokerto, Minggu (17/11/2019).



Husein menjelaskan bila kebanyakan orang harus tahu mengenai thalassemia supaya bisa dikerjakan mencegah terutamanya di keluarga.

"Jangan takut berkawan dengan pasien sebab tidak menyebar," katanya.

Baca Juga : Biaya Kuliah UNSIL

Berdasarkan keterangan pengetahuan kesehatan, lanjut ia thalassemia memanglah bukan adalah penyakit menyebar serta bukan penyakit turunan dan bisa dihindari semenjak awal. Jumlahnya pasien thalasemia di Banyumas sendiri adalah yang paling besar di Jawa Tengah.

"S/d sekarang pasien thalassemia di Banyumas semakin banyak, kurang dari 400 orang menanggung derita thalassemia serta adalah jumlahnya pasien paling besar di Jawa Tengah," tuturnya.

Di Banyumas sendiri bulan Thalasemia terus sosialisasikan semenjak awal bulan November serta direncanakan selalu bersambung sampai dengan akhir bulan ini dengan mengusung topik 'Memutus Mata Rantai Kelahiran Thalasemia Mayor Ke arah Banyumas Zero Thalasemia 2023'. Topik bulan thalassemia yang diselenggarakan oleh Kabupaten Banyumas diklaim adalah yang pertama-tama baik tingkat nasional atau internasional.

Sesaat menurut Ruswandi, Pengurus Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI) menjelaskan bila dalam pekerjaan itu dianya mengedukasikan peserta jika thalassemia ialah penyakit kelainan darah yang terkena semenjak beberapa anak tetapi bukan penyakit menyebar serta bukan turunan dan dapat dihindari.

Baca Juga : Universitas Siliwangi

"Thalasemia ada tiga kelompok, yang pertama ialah pembawa karakter, ke-2 ialah intermedia serta yang katiga ialah mayor. Jauhi pernikahan di antara pembawa karakter sebab akan melahirkan pasien thalasemia mayor," pesan Ruswandi.

Dinar Faiza (30), pasien thalasemia mayor asal Banyumas, mengemukakan supaya jangan ada perkawinan sama-sama pengidap thalassemia minor sebab akan melahirkan anak dengan kelompok thalassemia mayor seperti dianya. Dinar didiagonasa terserang thalassemia semenjak usia 6 bulan. Sepanjang 30 tahun ia lakukan transfusi darah sebulan sekali dan konsumsi obat 3 kali satu hari.

"Jalan hanya satu ialah mengecek darah untuk yang akan berkeluarga. Jangan ada Dinar lainnya. Sebab sampai sekarang belumlah ada obatnya," tuturnya.

No comments:

Post a Comment