Monday, January 20, 2020

Negosiator Berpengalaman Malah Disiksa Hizbullah

Pas 33 waktu lalu, Utusan Spesial Uskup Agung Gereja Anglikan Terence Hardy "Terry" Waite yang ditugaskan mengulas proses pembebasan beberapa sandera di Beirut, Lebanon terhitung John McCarthy, jurnalis United Press International Television News. Tetapi, Terry Waite justru turut disandera.

McCarthy diculik waktu meliput perang saudara yang menempa Lebanon pada 1968. Ini adalah penempatan pertamanya ke luar negeri. Di hari paling akhir di Beirut, mobil yang ditumpangi McCarthy ke lapangan terbang dihadang. Seperti satu film, satu orang bersenjata komplet dari barisan Hizbullah menariknya dari dalam mobil.



Satu minggu sebelum penculikan McCarthy, barisan bersenjata ini menyandera Brian Keenan, seorang masyarakat negara Irlandia yang mengajar bahasa Inggris di American University di Beirut. Sesudah semasing diletakkan dalam sel isolasi, keduanya diletakkan dalam ruangan tahanan yang sama.

Mereka terhitung antara 15 orang asing, terhitung sembilan orang Amerika Serikat yang disandera di Lebanon. Sandera yang paling lama ditahan ialah Terry Anderson, kepala koresponden Timur Tengah untuk The Associated Press. Anderson diculik pada 16 Maret 1985.

Baca Juga : Biaya Kuliah POLINDRA

Penculikan atas McCarthy memunculkan keseruan di tanah Inggris. Kekasihnya, Jill Morell, membuat kampanye Friends of John McCarthy. Ini membuat beberapa faksi berinisiatif menolong pembebasan McCarthy terhitung Gereja Anglikan yang selanjutnya mengutus Terry Waite.

Waite bukan orang baru dalam hal negosiasi sandera di daerah-daerah perselisihan. Sisa tentara ini pada 1981 pernah menjumpai pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini untuk membicarakan pembebasan Iraj Kalimi Mottahedeh, seorang imam Gereja Anglikan di Esfahan, Iran serta beberapa rohaniwan yang lain.

Sikap ceria serta kekuatannya berkomunikasi dengan simpatik membuat operasi pembebasan itu sukses. Anak polisi ini terjebak dalam pembebasan empat masyarakat negara Inggris di Libya pada 1984. Waite serta dapat berjumpa langsung dengan pemimpin Libia, Muammar Khadafi berkaitan usaha pembebasan itu.
Ingin Lepaskan Sandera, Negosiator Memiliki pengalaman Justru Disiksa Hizbullah

Ia menjelaskan ada banyak "kunci" untuk membicarakan pembebasan sandera yaitu membuat rekanan personal, dengarkan pemikiran faksi lain, serta akal sehat. "Saya tidak maafkan penyanderaan serta saya tidak maafkan terorisme. Tapi ada fakta kenapa orang lakukan beberapa hal ini serta saya fikir kita harus coba memahaminya," tuturnya seperti yang diambil Associated Press.

Kelihatannya peruntungannya beralih waktu melepaskan McCarthy. Media massa Beirut, As-Safir seperti yang diambil Associated Press menyebutkan Waite diantar oleh pengawalnya ke tempat rahasia di lokasi America University, Beirut pada 20 Januari. Ia lantas masuk ke satu apartemen. Selanjutnya keluar untuk minta pengawalnya kembali pada hotel tanpa ada dianya.

Setelah itu kehadiran Waite tidak didapati. Ia selanjutnya didapati diculik barisan yang berafiliasi dengan Hizbullah. Penculiknya yakini Waite kerja untuk tubuh intelijen AS, CIA. Ini berkaitan keterkaitan Waite dalam pembebasan dua orang AS yang disandera di Iran.

Baca Juga : Politeknik Negeri Indramayu

Sepanjang dalam waktu tahanan, Telegraph menyebutkan Waite diperlakukan tambah lebih jelek dibanding beberapa sandera yang ia coba untuk lepaskan. Dalam tahun pertama, tiap hari ia alami penyiksaan. Hampir semua harinya selama saat penyanderaan itu dihabiskan di sel isolasi.

"Saya tidak ingat (saat itu) menangis," katanya pada Telegraph sekalian merenung. "Tidak, saya tidak ingat itu. Tetapi, saya ingat benar-benar susah." Waite dibebaskan 18 November 1991 sesudah 1.763 hari dalam waktu tahanan. Beberapa waktu selanjutnya ia kembali pada Beirut berjumpa dengan pejabat Hizbullah, Ammar Moussawi untuk kembali kenang momen penculikannya.

"Waktu dulu ialah waktu dulu," tutur Waite pada Moussawi seperti yang diambil BBC. "Saya yakin jika rekonsiliasi di antara barisan yang semakin besar, barisan politik, harus diawali di sini dengan rekonsiliasi pribadi kita sendiri."

No comments:

Post a Comment