Monday, January 20, 2020

Bandara Soetta Merespons Pujian Wishnutama

Sarana Lapangan terbang Soekarno-Hatta disebutkan Menteri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama tidak kalah oke dengan dua lapangan terbang top di Amerika Serikat yaitu Lapangan terbang Internasional Los Angeles (LAX) serta Lapangan terbang John F Kennedy (JFK) di New York.



"Ini mengagumkan, telah bagus. Serta saya kejutan, tinggal di-touch up," kata Wishnutama melalui cuplikan kalimat apresiasinya pada Terminal 3 Lapangan terbang Soetta, dalam kunjungan kerjanya minggu kemarin.

Baca Juga : Biaya Kuliah ITB

Agus Haryadi, Executive General Manajer Lapangan terbang Internasional Soekarno Hatta, menghargai penilaian dari Wishnutama itu. Agus selanjutnya mengembangkan lebih jauh diferensiasi biasa di antara bandara-bandara di Asia dengan di AS.

"Kita harus tahu dahulu latar pak menteri ngomong demikian. Tentu ia telah rasakan lapangan terbang yang disana serta di sini," kata Agus waktu dihubungi detikcom, Senin (20/1/2020).

"Latar belakang, memang lapangan terbang di AS memprioritaskan security (keamanan). Disana orang dicheck, diyakinkan, serta diklarifikasi itu penting sekali," tambah ia memperjelas.

Oleh sebab memprioritaskan faktor keamanan, bandara-bandara yang berada di Amerika Serikat tidak begitu lihat faktor service penumpang. Penumpang dapat habiskan beberapa saat di lapangan terbang cuma untuk kontrol. Titik berat ke unsur keamanan itu yang mengagumkan service jadi kurang baik.

"Berkesan faktor service cukup menyusut. Pengalaman saya, orang dapat berjam-jam kontrol menyeluruhlah. Service disana tambah lebih standard. Kelompok cukup bila disaksikan dari rangking 'baik', 'cukup', serta 'buruk'," kata Agus.

Agus memperjelas jika lapangan terbang yang berada di Amerika Serikat tidak sama yang berada di Asia serta Eropa, yang kelihatan istimewa serta berfasilitas komplet. Tetapi ada juga lapangan terbang di Eropa yang bergaya seperti di AS.

Baca Juga : Institut Teknologi Bandung

"Penghuni lapangan terbang paling baik versus Skytrax ya di Asia. Sebab lapangan terbang Asia benar-benar aware ke service serta service. Jika kita bicara service, tidak akan berjalan baik tanpa ada infrastruktur. Itu harus baik," jelas Agus.

Bicara masalah service penumpang di Lapangan terbang Soekarno Hatta dimulai Agus dengan penjelasan bis antar terminal, T1-T2-T3. Bis ini belum optimal dibandingkan sarana Skytrain yang ada sekarang sebab permasalahan ketepatan waktu.

"Ada fasilitas alternatif waktunya ditanggung, nyaman, janganlah sampai terlambat buat penumpang. Sebelum tahun 2010, bus-bus itu pas tetapi sesudah tahun 2010 kesini traffic-nya benar-benar padat," katanya.

Lapangan terbang Soekarno Hatta sendiri terus berbenah serta berupaya tingkatkan service. Ke depan akan ada pembangunan Terminal 4 di seberang jalan Terminal 3 sampai integrasi runway.

No comments:

Post a Comment