Tuesday, July 24, 2018

AHM dan UIN Yogya Bikin Motor Melayani Mahasiswa Difabel

Astra Honda Motor (AHM) bersama dengan Pusat Service Difabel Kampus Islam Negeri (PLD-UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta meningkatkan service mobilitas untuk mahasiswa difabel. AHM mendonasikan 1 unit sepeda motor Honda berdesain spesial untuk mensupport pekerjaan belajar mahasiswa difabel.

Baca juga: Biaya Kuliah UNSYIAH - Biaya UKT UNSYIAH

Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin menyampaikan, pihaknya mengapresiasi prinsip serta ketulusan deretan dosen serta mahasiswa yang aktif jadi relawan menolong memberi keringanan buat mahasiswa difabel.

“Kami terpanggil agar bisa lakukan hal yang sesuai sama kapabilitas kami. Kami berharap donasi Honda Spacy FI berdesain spesial ini bisa tingkatkan service mobilitas buat beberapa mahasiswa difabel yang mempunyai passion tinggi dalam studi, ” tuturnya, Senin (4/5/2015).

Honda Spacy FI yang didonasikan AHM mempunyai design spesial yang memprioritaskan estetika, unsur keselamatan yang baik, serta keringanan akses buat penumpang difabel. Disamping samping kiri, ditambahkan box serbaguna dengan seperangkat kursi roda yang bisa mengangkat 1 penumpang difabel, dengan akses pintu yang mempermudah difabel naik turun, namun masih tetap aman serta nyaman waktu jadi motor digerakkan.

Unit modifikasi ini dapat masih menjaga fitur-fitur utama yang menempel pada jenis skutik Honda ini, termasuk juga kunci berpengaman magnetic (magnetic secure key shutter), Side Stand Switch (standard samping automatis), serta brake lock, yang berperan untuk menahan motor loncat waktu dinyalakan.

“Fitur-fitur ini akan memudahkan pemakainya waktu mengantarkan beberapa mahasiswa difable melakukan aktivitas, terlebih motor ini mempunyai bagasi yang luas dengan kemampuan 18 liter yang dapat menaruh helm full face atau bermacam keperluan pengendara lainnya, ” tuturnya.

Baca juga: Biaya Kuliah POLNEP

Kepala Pusat Service Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Arif Maftuhin mengatakan di Indonesia, terpenting Yogyakarta, fasilitas simpatisan mobilitas untuk difabel masih tetap begitu minim. Sesaat di lain sisi, mahasiswa difabel memerlukan service mobilitas yang wajar untuk ikuti kegiatan-kegiatan akademik, terlebih bila diadakan diluar universitas.

“Layanan mobilitas dengan support AHM ini merupakan program rintisan. Kami meyakini, dengan support pihak lainnya, kami dapat tingkatkan service pada mahasiswa difabel kami, ” katanya.

No comments:

Post a Comment