Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang lokasi Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu, (16/12/2018), seputar jam 16.42.37 WIB. dirasa di enam kabupaten/kota di Papua. Enam kabupaten/kota itu semasing, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura, Wamena, Timika, Nabire, Merauke, Kabupaten Jayapura.
Baca juga : Jurusan di UHO
Kepala Pusat Gempa Bumi serta Tsunami BMKG, Karunia Triyono menuturkan, hasil analisa BMKG tunjukkan gempa bumi ini mempunyai kemampuan magnitude 6,1.
"Episenter gempa bumi terdapat pada koordinat 3,97 LS serta 140,35 BT, atau persisnya berada di darat pada jarak 57 km arah timur laut Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Propinsi Papua pada kedalaman 74 km (Up-date),"jelas Karunia dalam tayangan wartawan, Minggu (16/12/2018).
Dengan memerhatikan tempat episenter serta kedalaman hiposenter, menurut Karunia, gempa bumi yang berlangsung adalah type gempa bumi menengah karena terdapatnya deformasi continental lantai dasar dibawah Jaya Wijaya Fold and Thrust Belt.
"Hasil analisa proses sumber tunjukkan jika gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan proses gerakan dari susunan sesar turun (normal fault)," tuturnya.
Menurut Karunia, efek gempa bumi berdasar pada Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) tunjukkan jika guncangan dirasa di daerah Keerom III-IV MMI, di Wamena III-IV MMI, di Jayapura II-III MMI, di Sentani II-III MMI, di Merauke II MMI, serta di Nabire II MMI.
Baca juga : Jurusan di UNHAS
"Sampai sekarang ini belumlah ada laporan efek rusaknya yang diakibatkan karena gempa bumi itu. Hasil pemodelan tunjukkan jika gempa bumi tidak punya potensi tsunami,"katanya.
Sampai jam 17.00 WIB, Hasil monitoring BMKG belumlah tunjukkan terdapatnya kegiatan gempa bumi susulan (aftershock). Pada penduduk diimbau supaya masih tenang serta tidak dipengaruhi oleh rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
No comments:
Post a Comment