Pergerakan nasional jemput bola KTP Elektronik (e-KTP) yang dikerjakan oleh petugas Disdukcapil Kepri diselenggarakan di Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjung Pinang di Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kamis (17/1/2019).
Sesudah didata, sekitar 519 masyarakat binaan dari 718 masyarakat binaan Lapas Narkotika memiliki hak pilih pada Pemilu serentak 17 April 2019 yang akan datang. Jumlahnya ini didapatkan sesudah pengurangan masyarakat negara asing (WNA) serta narapidana yang akan bebas sebelum 17 April yang akan datang.
Baca juga : Biaya Kuliah UT - Pendaftaran UT
"Dari 718 masyarakat binaan kita, sesudah dikurangi yang WNA serta masyarakat binaan yang keluar sebelum 17 April, ada 519 masyarakat binaan yang kita usulkan," tutur Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjung Pinang waktu didapati di tempat.
Misbahuddin memberikan, dari jumlahnya yang diusulkan itu, pihaknya juga minta supaya dalam penentuan umum nanti, supaya disiapkan dua tempat pengambilan suara (TPS) yang dibangun di dalam lapas. Perihal ini menyusul jumlahnya masyarakat binaan yang penuhi prasyarat untuk pilih lebih dari 300 orang.
"Jika 1 TPS optimal 300 orang, jadi kita usulkan untuk dibikin dua TPS," kata Misbahuddin.
Dalam giat itu, dengan simbolis beberapa masyarakat binaan yang didata dituntun oleh petugas untuk lakukan perekaman e-KTP. Sesaat, e-KTP yang telah siap bikin sambungnya, nanti akan dipegang oleh pihak Lapas supaya saat penentuan dokumen terpenting itu dapat diperlihatkan pada petugas TPS.
Baca juga : Biaya Kuliah UMN
"KTP-el nya kita yang pegang supaya masih aman," tambah Misbahuddin.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Penduduk Desa, Kependudukan serta Catatan Sipil (DPMPDDukcapil) Kepri, Sardison menjelaskan pergerakan nasional ini dikerjakan supaya semua masyarakat binaan dapat memberi suaranya pada pesta demokrasi lima tahunan yang diselenggarakan bulan Apri yang akan datang.
Katanya, ada 9 Lapas/Rutan se-Kepri yang disasar program nasional itu. Jumlahnya masyarakat binaannya juga katanya, ada 3.000 lebih. "Dengan setahap, sebab tidak mungkin dituntaskan dalam tempo tiga hari (17-19 Januari 2019). Karena itu kita duluan," tutup Sardison.
No comments:
Post a Comment