Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi (PAS) kembali melaunching laporan dana kampanye dari 23 September sampai 27 November.
Sekarang ini dana kampanye yang telah masuk sampai Rp41,9 miliar atau berlangsung penambahan sebesar 24% dari laporan bulan kemarin. Dari keseluruhan dana itu, beberapa Rp34,5 miliar sudah terpakai untuk kepentingan kampanye, termasuk juga bangun teritori serta jaringan, penguatan posko-posko, serta pekerjaan relawan.
Baca juga : Biaya Kuliah UNNES - Pendaftaran UNNES
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menjelaskan, penyampaian penerimaan dana kampanye Prabowo-Sandi pada tiap-tiap bulannya ialah bentuk prinsip transparansi biaya pada penduduk. Hal tersebut terpenting supaya publik tahu pemasukan serta pengeluaran dana kampanye pasangan capres-cawapres yang didukungnya.
“Komitmen serta transparansi semacam ini adalah salah satunya pilar penting Prabowo-Sandi. Barusan telah diterangkan jumlahnya dana masuk serta dana keluar dengan terinci sesuai dengan ketentuan KPU serta mengenai laporan dari KPU,” kata Sandi.
Ia memberikan, Prabowo-Sandi temukan pengembangan dalam pekerjaan kampanye mereka sampai kini hingga dapat mendesak biaya yang dipakai. Walau sebenarnya kegiatannya saat sebulan ini berkeliling-keliling ke banyak kabupaten serta kota di Indonesia.
“Saya serta Pak Prabowo temukan beberapa pengembangan dalam berkampanye hingga kami dapat mendesak cost kampanye seminim mungkin. Keperluan panggung contohnya, kami ubah dengan kardus, hingga kami tidak kembali membutuhkan panggung. Pekerjaan ini murni banyak keterlibatan dari penduduk,” terangnya.
Di lain sisi, Sekretaris Team Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menjelaskan, pihaknya selalu mengupdate (up-date) dana kampanye menjadi sisi serta usaha penambahan kualitas demokrasi.
Baca juga : Akreditasi Prodi UB
Akan tetapi pihaknya ikut menyayangkan langkah Komisi Penentuan Umum (KPU) yang tidak berani membuat terobosan dengan mengijinkan pembukaan rekening dana kampanye capres-cawapres pada publik. “Itu yang saya lihat menjadi satu kemunduran pada pemilu ini,” kata Hasto di Alat Center Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, tempo hari.
Hasto menjelaskan, pihaknya pernah menginformasikan rekening dana kampanye melalui mass media, akan tetapi oleh KPU serta Bawaslu sebab ada gambar pasangan calon, dipandang seperti bentuk pelanggaran hingga mesti lewat proses di Bawaslu.
No comments:
Post a Comment