Sekitar 14 karyawan PT PLN (Persero) jadi korban musibah tsunami di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten pada Sabtu 22 Desember 2018 malam. Sampai sekarang ini, PLN masih tetap lakukan usaha evakuasi, pendataan dan penelusuran peserta family gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Sisi Barat yang jadi korban tsunami itu.
Baca juga : Biaya Kuliah UNS - Pendaftaran UNS
Kepala Unit Komunikasi Corporate PT PLN (Persero) I Made Suprateka menjelaskan, sekitar 260 karyawan PLN turut dalam acara family gathering. Sampai Minggu jam 11.00 WIB, 14 pegawai PLN wafat, sesaat korban selamat sekitar 157 orang serta 89 yang lain belumlah diketemukan.
"Korban selamat 157 orang (termasuk juga korban luka berat), korban wafat 14 orang, serta korban terdata akan tetapi belumlah diketemukan 89 orang," jelas Made dalam info tertulisnya, Minggu (23/12/2018).
Sampai sekarang ini, katanya, pihaknya ikut masih tetap lakukan pendataan peserta gathering itu. "Kami masih tetap selalu mendata serta lakukan usaha penelusuran korban, kami minta doanya supaya semua korban dapat selekasnya diketemukan dalam keadaan selamat," harapnya.
Sekarang ini, katanya, pihaknya sudah menerjunkan beberapa puluh mobil ambulance ke tempat tsunami. "PLN ikut sudah mengirim 36 ambulance untuk menolong proses evakuasi di tempat musibah," imbuhnya.
Baca juga : Biaya Kuliah UNTIDAR - Pendaftaran UNTIDAR
Berkaitan keadaan kelistrikan saat musibah, katanya, PLN tengah lakukan proses penormalan listrik dengan lakukan perbaikan gardu dan investigasi jaringan.
"Ada 146 gardu yang sukses dinyalakan, sesaat gardu yang masih tetap padam yaitu 102 gardu. Diluar itu ada 20 tiang SUTM Rubuh karena diterjang tsunami," kata Made.
No comments:
Post a Comment