PUBLIK di Tanah Air sekarang ini ramai mengulas titel Habib. Arti Habib mendadak jadi sorotan sebab beberapa profil bergelar Habib terlilit masalah hukum yang dipandang pro-kontra.
Sebutlah saja Habib Rizieq Shihab (Imam Besar Front Pembela Islam) yang sekarang ini pindah ke Makkah serta Habib Bahar bin Smith (pimpinan Majelis Pembela Rasulullah) yang ditahan sebab dakwaan lakukan tindak pidana penganiayaan.
Baca juga : Jurusan di UMS
Untuk didapati, tidak hanya ke-2 profil Habib Rizieq Shihab serta Habib Bahar bin Smith, terdapat beberapa habib yang popular sebab dakwahnya. Sebutlah saja Habib Ali Kwitang (pemimpin Majelis Tak'lim Kwitang), Habib Luthfi bin Yahya (pendakwah Nahdlatul Ulama), Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan (Pengasuh Pondok pesantren Al-Fachriyah Tangerang), Habib Hasan bin Ja'far Assegaf (Pemimpin Majelis Taklim Nurul Musthofa Jakarta), Habib Novel Alaydrus (pengasuh Majelis Ar-Raudhah Solo), serta ada banyak Habib yang lain yang memiliki dampak besar.
Banyak yang bertanya-tanya serta tidak dikit yang salah kaprah mengerti titel Habib itu. Apakah serta siapa sebetulnya Habib ini serta bagaimana sejarahnya di Indonesia?
Sebelum becerita jauh mengenai sejarahnya, sebaiknya kita pelajari dahulu apakah yang dimaksud dengan Habib. Dengan tekstual Habib bermakna “kekasih”. Kadang orang Arab menulisnya dengan Habeeb yang bermakna “yang terkasih" atau "yang terhormat”. Ada pula yang menyebutkan jika Habib datang dari kata Habaib, yang ini berarti keturunan Rasulullah SAW yang di cintai.
Habib ialah titel kehormatan yang diperuntukkan pada beberapa (dzurriyah) keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di lembah Hadhramaut (Yaman), Asia Tenggara, serta pesisir Afrika Timur. Tidak hanya titel Habib, ada pula julukan lainnya yang berarti sama yakni Sayyid serta Syarif.
Mengenai keturunan Nabi yang datang dari jalan Husein dimaksud Sayyid, sedang keturunan Nabi dari jalan Hasan seringkali dimaksud Syarif.
Keunikan beberapa Habaib ini diketahui dengan tampilan yang indah serta muka bersinar. Baju mereka tidak sempat terlepas dari Imamah (penutup kepala), sorban serta jubah (gamis) putih. Kadang mereka membawa tongkat serta di jari kelingking kanan mereka melekat cincin perak yang semua adalah sunnah Nabi.
Menurut Dai lulusan Institute of Arab Studies Kairo Mesir Ustaz Dr Miftah el-Banjary, arti Habib terbawa dari bahasa Arab yang bermakna “Kekasih” atau “Orang yang Dikasihi”. Berbentuk jamak biasa dimaksud “Habaib”. Habib adalah titel kehormatan buat keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalan Sayyidina Husein.
“Di Indonesia, arti Habib lebih popular seringkali dipakai daripada panggilan “Syarif” atau “Sayyid” walau kedua-duanya saling diperuntukkan untuk menyebutkan garis keturunan Rasulullah SAW (Ahlu Bait),” jelas Ustaz Miftah pada SINDOnews.
Panggilan “Sayyid” atau“Syarif”merupakan titel kehormatan yang diutamakan buat keturunan al-Faqih Muqaddam.
Ustaz Miftah bercerita, di sejumlah negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, Maroko, Yordania, Libia, Tunisia yang notabene adalah anak keturunan Rasulullah dari jalan Sayyidina Hasan, panggilan “Habib” tidaklah terlalu popular. Mereka lebih diketahui dengan panggilan “al-Hasani” saja untuk menyatakan jika mereka mempunyai jalan nasab yang mulia. Di Persia (Iran) lebih diketahui dengan panggilan “Ahlu Bait”.
Baca juga : Jurusan di USAKTI
Biasanya, anak cucu keturunan Rasulullah di Hadramaut (Yaman) yang notabene adalah keturunan Sayyidina Husein lebih suka menisbahkan grup keluarga mereka pada panggilan Bani ‘Alawiyyin, karena mengacu pada ‘Alwi bin Abdullah bin al-Muhajir bin Isa yang pertama mendapatkan titel “Alawi”.
Riwayat Kedatangan Habib di Indonesia
Asal muasal kedatangan beberapa Habib di Indonesia sebetulnya sudah ada sejak dahulu sebelum waktu kemerdekaan Indonesia. Mereka hadir dari Hadhramaut (Yaman).
Di Indonesia, ada satu organisasi yang bekerja mengumpulkan WNI keturunan Arab, terutamanya yang mempunyai keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW atau keluarga Alawiyyin. Instansi ini berkantor pusat di Jakarta.
No comments:
Post a Comment