Juru Bicara Advokasi Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Taufan Rahmadi ajak penduduk untuk lihat prestasi serta rekam jejak dibanding titel akademik capres serta wapres peserta Pemilihan presiden 2019.
Pengakuan itu dikatakan Taufan berkaitan iklan KPU yang tidak mengikutkan titel akademik Prabowo-Sandi. Iklan itu terakhir memetik memprotes dari netizen.
Baca juga : Biaya Kuliah UBAYA - Pendaftaran UBAYA
"Dibanding ribut-ribut masalah titel akademik, mari kita lihat rekam jejak capres-cawapres kita. Mari lihat manakah yang senang bohong serta manakah yang berprestasi," kata Taufan dalam keterangannya, Rabu (19/12/2018).
Taufan mengaku semenjak awal pihaknya tidak memersoalkan titel akademis yang tidak tercantum dalam iklan KPU. Ia yakini, rekam jejak Prabowo saat berkarier di militer serta rekam jejak Sandiaga dalam dunia usaha serta birokrasi semakin lebih dilihat penduduk.
"Penduduk tentu dapat menanggapi dengan dewasa. Lagian, Pak Prabowo serta Pak Sandi tidak ingin menyombongkan titel akademisnya," kata Taufan.
"Zaman saat ini telah gampang menelusuri rekam jejak serta prestasi seorang. Pajang titel akademis untuk pengaruhi rakyat telah tidak mempan," tambah Taufan.
Baca juga : Biaya Kuliah UNY - Pendaftaran UNY
Awal mulanya, KPU menayangkan iklan berjudul 'Yuk Ketahui Peserta Pemilu Serentak 2019' pada 10 Desember lantas di situs Youtube. Iklan audio visual itu berdurasi 30 detik.
Dalam video itu, KPU yang tidak memberikan titel Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan komplet. Sesaat, titel komplet tercantum pada pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
No comments:
Post a Comment