Satu perusahaan penerbangan sipil Iran disangka menyelundupkan senjata ke Lebanon. Senjata-senjata itu datang dari pabrik di Iran serta ditujukan buat grup militan Hizbullah.
Sumber-sumber intelijen Barat menyampaikan sudah temukan rute rahasia yang dipakai Iran untuk coba hindari deteksi.
Baca juga: Akreditasi Prodi UGM
Sumber itu mengindentifikasi dua penerbangan yang dikerjakan Qeshm Fars Air yang jarang serta tidak biasa dari Teheran ke bandara internasional di Beirut saat dua bulan paling akhir.
Penerbangan pertama, pada tanggal 9 Juli, memakai Boeing 747 yang pergi dari pangkalan angkatan hawa di Teheran, berhenti untuk berkunjung sesaat di bandara internasional di Damaskus, Suriah. Pesawat itu lalu meneruskan perjalanan dengan "jalan penerbangan yang tidak biasa" ke bandara internasional Beirut, dimana ia datang tidak lama sesudah jam 4 sore waktu lokal.
Menurut data penerbangan yang didapat Fox News, rute itu melalui Lebanon utara, tidak ikuti jalan penerbangan yang umum dipakai.
Sumber intelijen regional yang minta untuk masih anonim menyampaikan: "Beberapa orang Iran tengah berusaha untuk temukan beberapa cara baru serta rute untuk menyelundupkan senjata dari Iran ke sekutunya di Timur Tengah, menguji serta menentang potensi Barat untuk mencari mereka," seperti diambil dari Fox News, Selasa (4/9/2018).
Sumber intelejen Barat mengklaim pesawat membawa komponen untuk bikin senjata dari pabrik-pabrik Iran di Lebanon. AS serta Israel, dan instansi intelijen barat yang lain, sudah memberi bukti jika Iran sudah menjalankan pabrik-pabrik senjata di Libanon, Suriah serta Yaman.
Minggu lantas, mencuplik sumber Iran, Irak serta Barat, kantor berita Reuters memberikan laporan jika Iran sudah kirim rudal balistik jarak pendek ke sekutu Syiahnya di Irak dalam beberapa waktu paling akhir. Teheran serta Baghdad dengan sah menyanggah laporan itu.
Baca juga: Akreditasi Prodi UII
Penerbangan ke-2 dikerjakan pada 2 Agustus. Nomer penerbangan QFZ9960 datang di Beirut pada jam 17:59 waktu ditempat, sesudah tinggalkan bandara internasional Teheran dua 1/2 jam awal mulanya. Kesempatan ini, pesawat tidak berhenti di Damaskus, tapi pesawat itu ikuti rute utara Suriah yang tidak teratur.
Qeshm Fars Air dipandang seperti satu diantara beberapa maskapai penerbangan semi-sipil yang dipakai untuk penyelundupan senjata oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) serta pasukan elit al-Quds yang di pimpin oleh Qassem Soleimani. Kembali ke bulan Oktober 2017, Presiden Trump menjatuhkan sangsi pada IRGC serta pasukan al-Quds.
Maskapai itu sudah hentikan operasinya pada 2013, dengan argumen manajemen yang jelek, tapi mulai beroperasi kembali dibawah manajemen baru pada Maret 2017. Maskapai itu disebutkan mempunyai dua Boeing 747 dalam armadanya. Diantara anggota dewan perusahaan ada tiga perwakilan IRGC: Ali Naghi Gol Parsta, Hamid Reza Pahlvani, serta Gholamreza Qhasemi.
No comments:
Post a Comment