Direktur Utama Perusahaan Umum Tubuh Masalah Logistik (Perum Bulog), Budi Waseso mengatakan tidak ingin jadi pengkhianat bangsa dengan lakukan import beras. Bekas Kepala BNN itu menyatakan jika import beras yang dikerjakan Bulog bukan datang dari perintahnya. Import beras yang dikerjakan Bulog berlangsung di jaman sebelum dia.
Baca juga: Akreditasi Prodi UM
Almamater Akademi Kepolisian 1984 itu menjabat Dirut Bulog mulai 27 April 2018 menukar Djarot Kusumayakti.
Buwas--sapaan dia--menilai, import beras yang sering dikerjakan sebab perseroan tidak tahu keadaan sebenarnya di lapangan.
"Mereka menggunakan hitungan sendiri serta digunakan untuk nasional. Saya tidak perduli dengan beberapa orang ini, jika mereka hebat sangkal saja data ini. Janganlah campur kebutuhan pribadi serta grup dengan kebutuhan nasional. Ini permasalahan perut bangsa. Janganlah asal ngomong, janganlah menjadi pengkhianat bangsa," tegas Buwas di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Buwas mengakui sedih dengan beberapa pihak yang cuma memprovokasi dianya hingga tampak seakan-akan tidak bekerja kompeten. Ia juga menyatakan janganlah mencampurkan aduk tentang masalah pribadi dengan pekerjaan.
Baca juga: Akreditasi Prodi UNESA
"Saya bicara berikut sebab opini itu membuat cemas penduduk. Itu yang provokator semestinya terkena pidana sebab memprovokasi. Bukan bidangnya, ngomongnya juga salah. Jika hebat, sangkal data ini. Janganlah rusak keadaan sebab kebutuhan pribadi serta grup, janganlah main-main. Ini pesan saya ke orang yang asal ngomong itu," tandas dia.
No comments:
Post a Comment