Wednesday, August 15, 2018

Anis Kantongi Segudang Pengalaman Pimpin UI

Mahasiswa Kampus Indonesia (UI) diberitakan sangat banyak jagokan Muhammad Anis jadi Rektor UI. Anis awal mulanya sudah sempat memperoleh amanah jadi Petinggi (Pj) Rektor UI saat 1,5 tahun pada saat UI dirundung kisruh tata kelola.

Melakukan Debat Publik di Balai Sidang, Anis mengakui hal tersebut jadi pengalaman perdananya. "Jelas tegang selama karier saya tidak pernah debat berikut. Jika dahulu menjadi Wakil Rektor kan diambil rektornya. Saya juga siapin catatan contekan dalam debat, karena kan presentasi lisan," katanya di Balai Sidang UI, Depok, Selasa (18/11/2014).

Baca juga: Biaya Kuliah LSPR - Pendaftaran LSPR

Anis optimistis dianya dapat memberi yang terunggul untuk perkembangan UI serta perkembangan bangsa. Dengan modal pengalaman saat 20 tahun di UI, Anis meyakini unggul.

"Jika masalah dijagokan janganlah bertanya saya, yang berada di diri saya, saya miliki modal pengalaman serta diperolehnya berdasar pada waktu. Saya semakin banyak bicara hal praktis karena telah mempunyai pengalaman 1,5 jadi Pj Rektor serta 22 tahun tahu permasalahan UI," katanya.

Anis mengutarakan saat memimpin UI sesaat waktu itu, beberapa rintangan dihadapinya terpenting melawan permasalahan turbulensi bentrokan ketentuan. Ketentuan itu memberi interpretasi yang berlainan di kelompok akademisi UI.

"Jika kita itu lebih pada keadaan UI transisi, turbulensi, keadaan kembalikan trust. Dayanya cukuplah banyak terserap. UI mesti otonom," tuturnya.

Baca juga: Biaya Kuliah PNB - Pendaftaran PNB

Anis juga berani di tandatangani kontrak politik dengan Tubuh Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menjadi agunan membuat good governance. Anis juga berjanji akan mencari jalan keluar lainnya untuk tidak meningkatkan Cost Operasional Pendidikan (BOP) bila dipilih.

"Membuat UI melawan kemandirian di bagian ekonomi. Itu utamanya pengembangan. Dapat tingkatkan kemandirian bangsa, melalui satu program. Kontrak politik BEM apakah yang dikatakan itu make sense membuat good governance menjadi agunan," tutupnya.

No comments:

Post a Comment