Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin buka Konferensi Internasional Trend Baru Studi Alquran di Kampus Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Baca juga: Biaya Kuliah UMM - Pendaftaran UMM
Konferensi bertopik ”New Trends In Quran Studies” yang berjalan 4-6 Agustus 2015 itu, di hadiri 200 peserta dari beragam propinsi, juga pembicara dari beragam negara seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Iran, Italia, Uni Emirat Arab, Jerman.
Dalam sambutannya, Lukman Hakim mengharap konferensi itu bisa jadi fasilitas untuk memberikan khazanah baru untuk umat Islam dalam mengaplikasikan isi kitab suci itu dengan konteks kekinian. ”Saya mengharap komunitas kajian ini jadi anjuran share pandangan supaya bagaimanakah Alquran ini tetap sama dengan konteks kekinian, ” kata dia.
Menjadi dasar hidup umat Islam, Kajian Alquran, menurutnya, mesti selalu dikerjakan karena tantangan yang dihadapi orang-orang makin bermacam serta makin kompleks. ”Oleh karenanya tetap diperlukan kapabilitas kita untuk mengerti ayat Alquran sesuai sama konteks kekinian, ” kata dia.
Baca juga: Biaya Kuliah UNSRI - Pendaftaran UNSRI
Sahiron Syamsuddin, ketua panitia konferensi, menyampaikan jika dinamika orang-orang yang selalu berkembang jadi pemantik paling utama kajian Alquran, dengan keinginan bisa ikuti masalah kontemporer seperti hak asasi manusia (HAM), jalinan antarumat beragama, juga gender.
Dalam kajian itu, menurut Sahiron, akan dipakai beragam pendekatan baru lewat beragam pengetahuan terapan seperti semiotik, hermeneutik, juga histori.
No comments:
Post a Comment