Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengharap pada tahun 2019 ini kapasitas export Indonesia dapat bertambah, bersamaan dengan tuntasnya perang dagang Amerika Serikat serta China.
"Saya berharap 2019 ekonomi dunia mulai konstan, trade war telah tuntas. Semua pihak dapat berkonsentrasi berdagang. Ini peluang Indonesia tingkatkan ekspornya," papar Hary Tanoesoedibjo selesai koalisi serta pemberian pembekalan calon legislatif Partai Perindo untuk pemenangan Pemilu 2019 di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Selasa (12/2/2019).
Baca juga : Biaya Kuliah UIN SUKA
Didapati tahun 2018, Indonesia menuliskan penurunan export sebesar 1,04% year on year (yoy), sedang import alami penambahan berarti, yakni 12,10% yoy. HT menjelaskan, pemicu penurunan export mesti didapati akar masalahnya, karena penurunan export dapat diakibatkkan oleh beberapa karena.
"Jika keinginan export turun, kita mencari pasar baru. Jika daya saing kita turun, kita benahi. Bagaimana dapat lebih produktif, tambah murah, dengan kualitas masih sama," kata HT.
Rintangan yang lain ialah Indonesia dapat mengekspor barang jadi di beberapa bidang dari mulai pertanian, perikanan, perkebunan sampai pertambangan. Untuk perikanan contohnya, dari mulai penangkapan ikan, cold storage sampai pemrosesan mesti dikerjakan di Indonesia.
"Ke depan, kita mesti dapat menggeser dari export barang mentah ke barang jadi. Membuat nilai lebih serta lapangan kerja," tutur HT. Di lain sisi, penambahan import mesti dicermati, sebab perihal ini dapat menggerus devisa. Jika devisa tergerus, perihal ini akan memengaruhi nilai ganti rupiah di pasar. Tergerusnya devisa, akan turunkan nilai ganti rupiah.
HT meneruskan, ekonomi mesti memerhatikan beberapa segi keseluruhannya. "Konsentrasi pembangunan ekonomi mesti berpusat pada penambahan mengkonsumsi penduduk, berbelanja negara, investasi asing serta dalam negeri serta export dan pengurangan import," tutur HT.
Untuk tingkatkan mengkonsumsi, daya beli penduduk mesti diperbaiki, terutamanya di sejumlah daerah yang berbeda, sebab penurunan di beberapa bidang. Karena itu, dibutuhkan distribusi project yang rata di tiap-tiap daerah untuk menjaga daya beli penduduk. Investasi luar negeri serta dalam negeri harus juga digalang, dicari cara-caranya supaya setiap daerah dapat bertambah.
Baca juga : Biaya Kuliah UMY
Kehadiran HT di Sultra ialah serangkaian perjalanan HT yang akan berkeliling-keliling ke semua 80 Dapil di semua Indonesia untuk berjumpa langsung dengan caleg-caleg Partai Perindo. Perihal ini untuk dengarkan perubahan di lapangan serta mengoptimalkan kerja-kerja calon legislatif lewat cara yang efisien.
Kedatangan HT sekaligus juga jadi contoh buat kader Perindo untuk terjun langsung ke lapangan. Di tiap-tiap daerah, HT pun tetap turun ke penduduk, ke sentra-sentra UMKM yang ikut jadi penggerak ekonomi Indonesia.
Perhatian HT pada pedagang-pedagang kecil diwujudkan HT dengan dengarkan semua permasalahan-permasalahan mereka, seperti di Kendari, HT berkunjung mencicip kuliner ciri khas, yakni Pisang Epe di Kendari Beach.
No comments:
Post a Comment